beberapa waktu lalu gue sempet ngobrol ama temen gue. dia cerita klo temennya, anak teknik (atau geografi? lupa gue) bilang klo dalam waktu dekat kemungkinan besar bakalan ada gempa lagi di jogja. bukan bermaksud nakut-nakutin sih, tapi kata temennya temen gue itu, kesimpulan mengenai bakalan ada gempa lagi di jogja itu berdasarkan hasil penelitian oleh beberapa ahli geologis, meskipun masih ada kemungkinan salah juga sih.
karena itulah temen gue itu mulai sekarang udah mulai melakukan tindakan jaga-jaga dengan cara memasukkan beberapa baju dan barang-barang penting ke dalam sebuah tas yang ditaro' di deket pintu. jadi klo misalnya ada gempa, bisa langsung nyamber tas itu terus lari keluar.
hmm oke, tips itu bagus juga buat ditiru.
tapi satu hal yang gue minta klo terjadi gempa : please telpon gue buat ngasitau klo ada gempa. apalagi klo gempanya malem-malem dimana kemungkinan gue lagi tidur.
mengapa demikian?
well agak malu mengakuinya, tapi gue adalah orang yang memiliki sensor gempa yang sangat rendah.
pertama.
masih inget gempa duluu banget sekitar akhir 2006? bukan mei 2006 yang terkenal itu, tapi sekitar bulan september atau oktober 2006. terjadinya tengah malem tapi gue lupa jam berapa.
waktu itu gue masih berstatus MABA yang blom merasakan kerasnya kehidupan mahasiswa yang sebenarnya (halah) dan udah masuk ke tempat tidur jam sembilan malem.
sekitar tengah malem, tau-tau gue kebangun karena suara-suara ribut di luar kamar gue. masih dengan keadaan setengah sadar, rambut acak-acakan, mata setengah merem, dan tampang bingung (serta beler tentunya), gue bangun dan membuka pintu kamar.
di luar, gue liat beberapa temen kost gue berdiri di depan pintu kamarnya masing-masing dengan tampang takut dan yang paling mencolok, ada satu temen gue yang meluk tembok sambil mengeluarkan suara kaya' nangis, padahal dia nggak nangis.
"ada apaan nih?" gue bingung dan mulai menganggap bahwa ini cuma mimpi konyol.
"lo nggak ngerasain gempa 'rum? iiih gede bangeeet, sumpah gue takut!" kata temen gue yang lagi meluk tembok.
"hah?" gue cengok sambil garuk-garuk kepala, makin bingung.
"iya 'rum, barusan ada gempa. lumayan gede sih. kamu nggak ngerasa po?" kata temen kost gue yang lain, yang kamarnya pas di sebelah kamar gue.
"nggak tuh, aku tidur," gue menjawab masih dengan nyawa yang cuma setengah.
setelah diam beberapa detik, gue pun berbalik, menutup pintu, dan kembali tidur nyenyak ampe pagi.
kedua.
kejadiannya sekitar pertengahan mendekati akhir 2007, katakanlah sebulan setelah gue pindah ke kost baru. dan lagi-lagi gempa terjadi sekitar tengah malem.
waktu itu gue lupa gue tidur jam berapa tapi kaya'nya ga malem-malem amat, sekitar jam sepuluh atau sebelas. pokoknya tau-tau tengah malem gue kembali mendengar suara ribut-ribut dari depan kamar gue dan dengan kondisi yang sama seperti cerita pertama, gue membuka pintu kamar dan temen-temen gue yang kamarnya berada di lorong yang sama ma gue udah berdiri di depan pintunya masing-masing, kecuali si dian yang kamarnya pas di depan kamar gue.
"adapa mbak?" tanya gue bingung.
"ada gempa barusan 'rum, kamu ga kerasa? lumayan kenceng sih," jawab temen kost gue.
"oh iya ya? nggak kerasa, aku lagi tidur," jawab gue masih dengan tampang beler.
"buat jaga-jaga keluar aja yuk," ajak temen kost gue.
gue ngangguk dan kita berjalan sampai ke lorong depan tangga, tapi akhirnya nggak jadi keluar rumah. akhirnya kita berdiri di situ selama lima menit dan karena ga terjadi apa-apa akhirnya kita balik lagi ke kamar masing-masing.
ketiga.
kejadiannya blom lama, sekitar bulan puasa 2009 kmaren. gue baru nyampe kost sekitar jam sembilan malem. setelah duduk di depan laptop selama sekitar setengah jam, sambil nunggu air panas juga, gue pun mandi. berhubung gue mandi pake keramas, gue baru keluar dari kamar mandi sekitar dua puluh menit kemudian, waktu itu sekitar jam sepuluh lewat seperempat klo ga salah. di luar kamar, terdengar suara orang-orang ribut ngobrol. bukan cuma suara dian, tapi juga suara penghuni lorong yang lain. "buset, pada kompakan amat ngobrol di luar kamar?" gue membatin.
gue pun asik handukan, trus pake baju. ketika gue membuka pintu kamar buat buang sampah, keliatan lah bahwa orang-orang sedang bergerombol di ujung lorong.
"lagi pada ngapain?" gue bertanya.
"barusan ada gempa 'ruuum! gede pula! kamu ga kerasa?" jawab dian, agak heboh.
"hah?" gue cengok. "nggak tuh, kapan emang? aku dari tadi mandi. emang ada gempa ya?"
nah begitulah.
jadi next time ada gempa, please please telpon atau sms gue hahahaha.
Tuesday, January 26, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
dasarr,, gw jadi inget betapa ajaibnya anak satu ini... ckckckck.. miss you darling..
Aku juga sejak gempa terakhir kemarin jaga2 masukin obat2an, makanan, dan jaket ke dalem tas.
Oh well, serius bakalan di jogja (lagi!) ?
denger-denger tadi pagi jam 4 ada gempa sebesar 5 koma sekian di wonosari.
guess what? gue sama sekali ga kerasa, kebangun pun nggak. hahahaha parah kebonya.
Post a Comment