aku berdiri sendirian di tengah sebuah ruangan luas menyerupai aula.
sendirian, ya hanya ada diriku sendiri di titik tengah, tempat yang memungkinkan ku untuk mengawasi seluruh ruangan.
dari waktu ke waktu, aku mengawasi banyak orang memasuki ruangan.
hampir semuanya menyapaku dan mengajakku bercakap-cakap.
dan bila aku sedang enggan berbicara, mereka semua hanya akan berlalu atau sekedar berdiam diri dalam ruangan hingga sudah waktunya mereka pergi meninggalkan ruangan.
ada satu hal yang mengusik pandanganku.
sesosok hantu. ya, hantu.
dia tidak menjejak bumi, namun memiliki sosok yang menyerupai manusia.
dia selalu berada di salah satu sudut ruangan, berdiri mengawasiku dalam diam.
aku jarang memiliki keberanian untuk memandangnya lebih lama dari lima detik.
karena itu aku merasa lega ketika tiba-tiba ada seseorang, atau banyak orang, yang datang memasuki ruangan dan mengajakku bercakap-cakap, mengalihkan perhatian dan pandanganku dari si hantu.
namun ketika mereka keluar dari ruangan, aku kembali hanya menghuni ruangan bersama si hantu.
sesekali aku pernah berusaha memberanikan diriku mengusirnya keluar.
namun bukannya pergi meninggalkan ruangan, ia malah meninggalkan sudutnya untuk melayang-layang di sekitarku, di tengah ruangan.
karenanya aku tak mencoba mengusirnya lagi.
namun ia tak pernah keluar dari ruangan. ia selalu menghuni sudut itu. ia selalu ada di sana.
aku takut.
aku tak bisa meninggalkan ruangan. jika engkau bertanya kenapa, jawabku adalah karena memang sudah takdirku untuk menghuni ruangan ini.
tapi hantu itu? aku ingin ia pergi dari ruanganku! aku ingin ia berhenti menghantuiku.
tapi ... bagaimana?
Thursday, December 17, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment