hari ini gue mengansoskan diri dengan cara ga pergi ke kampus (otomatis bolos kuliah hukum bisnis yang super membosankan itu) dan menonaktifkan handphone gue (dua2nya).
tadinya juga mau menonaktifkan internet but unfortunately I’m too addicted to internet so I couldn’t hahahaha. ending2nya gue teteup blogging gini dan YM, MSN ma facebook teteup online tapi appears to be offline tentunya.
sebenernya gue juga addicted to handphone tapi yaudahlah toh tujuan utama gue ansos adalah karena gue sedang tidak ingin dihubungi oleh siapapun via handphone, entah sms ato telepon.
mengapa demikian?
aargh entahlah.
beberapa hari terakhir ini gue bawaannya pengen ngamuuuk mulu. dan setelah kmaren, gue jadi tau klo ternyata penyebabnya adalah PMS.
dari kmaren gue rasanya pengen marah ke siapapun yang menghubungi gue di saat yang tidak tepat. ketika gue lagi pusing browsing tugas di warnet, ada beberapa orang yang nelpon dan sms gue tapi gue acuhkan aja (kecuali yang berbau tugas) karena entah kenapa gue sedang tidak ingin berbicara ma siapapun.
ketika akhirnya ada beberapa sms yang gue bales, eh ending2nya gue bete karena pembicaraan yang terjadi via sms tersebut ternyata kurang begitu menyenangkan.
oke, semalem pun gue memutuskan untuk menonaktifkan handphone gue seharian!
dan kenapa gue juga memutuskan buat bolos? errr karena gue ga berhasil nemu bahan tugas hahahaha. ya ga cuma itu lah alesannya. gue sedang ingin menghindari orang2, malas berbasa-basi ma orang2.
yah intinya gue sedang ingin MENYENDIRI.
whew betapa hebatnya pengaruh PMS terhadap gue yang super moody ini ya?
don’t try this at home. maksudnya : sebisa mungkin jangan ditiru ya hehehe.
anyway.
ternyata mengansoskan diri emang lebih baik.
baru aja buka internet beberapa menit dan perasaan gue langsung berasa ga enak karena gue melihat foto yang seharusnya ga gue liat. foto yang akhirnya memaksa gue untuk kembali menyalakan handphone gue untuk meminta penjelasan dari seseorang.
sh*t.
should I keep invisible?
since being visible just makes me feel uncomfortable.
1 comments:
invisible or not,
you must face the reality
Post a Comment